30seconds. Q. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya luasnya namun juga dari keanekaragaman hayati di dalamnya. Namun, saat ini kondisi terumbu karang sudah mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan upaya pelestarian. Terumbu karang perlu dilestarikan karena. answer choices. Memiliki keindahan eksotis. Terumbukarang merupakan ekosistem yang dibangun oleh biota laut penghasil kapur, terutama oleh hewan karang, bersama-sama dengan biota lain yang hidup di dasar laut maupun kolom air. Terumbu karang mempunyai fungsi penting baik untuk kehidupan lingkungan laut, pesisir dan juga darat terutama untuk kepentingan manusia. Penelitiantentang Keterkaitan Antara Terumbu Karang Dengan Ikan Chaetodontidae di Perairan Sidodadi dan Pulau Tegal Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung bertujuan untuk: 1) Menganalisis kondisi ekosistem terumbu karang, 2) Menganalisis distribusi ikan Chaetodontidae, 3) Menganalisis hubungan antara ikan Chaetodontidae dan terumbu karang Fast Money. SUDAH menjadi suatu pengetahuan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang diberkahi dengan keindahan laut dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun sangat disayangkan salah satu kekayaan laut kita, yaitu terumbu karang, banyak yang terancam keberadaannya. Merujuk pada publikasi ilmiah, kurang dari 10% terumbu karang kita berada dalam kondisi sangat baik, 23% dalam kondisi baik, 35% dalam kondisi cukup, sedangkan sisanya sekitar 35% berada dalam kondisi rusak. Sedangkan dari 2,5 juta hektare ha luasan terumbu karang yang ada di Indonesia, diperkirakan hanya sekitar 617 ribu ha yang telah terdata dan masuk kawasan konservasi perairan. Artinya, masih banyak ruang untuk memperluas perlindungan terumbu karang dalam bentuk penetapan kawasan konservasi perairan. Keberadaan terumbu karang Indonesia sangat penting karena mewakili hampir setengah dari total luas terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang dunia, yang menjadi pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Harapan terakhir manusia pada biosphere laut ada di wilayah kita. Kerusakan terumbu karang bisa terjadi karena faktor alam dan ulah manusia. Pemanasan global dan perubahan iklim dapat memicu terjadinya pemutihan karang coral bleaching. Pada tingkat lanjut pemutihan karang dapat diikuti oleh kematian karang. Sampah plastik juga berpengaruh terhadap kematian karang, jika karang tertutup plastik dan tidak terkena sinar matahari. Lebih berbahaya lagi, tingginya aktivitas pencemaran oleh manusia tidak hanya merusak terumbu karang tetapi juga dapat memicu kerusakan lingkungan laut. Upaya pelestarian Pemerintah bersama pemangku kepentingan nasional telah menetapkan target nasional tercapainya kawasan konservasi perairan sebesar 30% dari wilayah laut Indonesia pada 2045. Di daerah kawasan konservasi, segala bentuk aktivitas yang mengancam ekosistem laut terutama terumbu karang tidak diperbolehkan bahkan ada larangan untuk melintas di wilayah ini. Strategi yang disiapkan oleh Indonesia dalam mendukung kesepakatan Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework GBF yang disepakati di Montreal, Kanada pada Desember 2022 khusus dalam bidang kelautan akan sangat dinantikan oleh dunia luar. Dampak dari kebijakan tersebut akan menentukan arah diplomasi terumbu karang kita dengan negara-negara tetangga di wilayah segitiga karang coral triangle area, termasuk Australia. Kekuatan diplomasi lunak soft diplomacy seperti ini seyogyanya mendapat perhatian besar dari pemerintah karena kenyataan di atas yakni, Indonesia adalah pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Menyikapi keadaan terumbu karang yang rusak, Indonesia yang termasuk kawasan segitiga terumbu karang dunia dan bagian dari enam negara dalam coral triangle initiative CTI, melaksanakan inisiatif jangka panjang yaitu coral reef rehabilitation and management program COREMAP sebagai program nasional untuk upaya rehabilitasi, konservasi, dan pengelolaan ekosistem terumbu karang secara berkelanjutan. Upaya rehabilitasi ini penting dilakukan mengingat kawasan terumbu karang memiliki fungsi timbal-balik yang penting untuk keseimbangan lingkungan, serta menjadi aset yang bermanfaat bagi perekonomian masyarakat pesisir yang bergantung pada laut. Misalnya sebuah kajian tentang Gili Matra dari Jurnal Kelautan Tropis menunjukkan ketika ekosistem terumbu karang rusak atau berkurang maka fungsi atau manfaatnya bagi lingkungan juga terganggu. Hal kemudian berdampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan manusia yang memanfaatkannya. Pentingnya investasi swasta Upaya konservasi laut selalu dilakukan meskipun terbatas karena pendanaan yang berbiaya tinggi dan memakan waktu. Hal ini terjadi karena konservasi laut masih sering dianggap sebagai investasi yang intangible atau tidak dapat diukur sehingga tidak memiliki nilai pasar yang menarik. Meskipun begitu, investasi dari sektor swasta sangat diperlukan untuk menutup kesenjangan dalam pendanaan seluruh sektor pembangunan di negara kita. Penyusunan kerangka investasi dapat mengacu pada prinsip-prinsip ekonomi biru yang diterbitkan oleh United Nations Environmental Programme UNEP, yakni sustainable blue economy finance. Ekonomi biru merupakan sebuah cara untuk memanfaatkan laut sembari melestarikannya. Salah satu terobosan pemerintah saat ini yakni mengupayakan konsep blue bond atau obligasi biru dalam mendukung pendanaan ekonomi biru di Indonesia yang akan diselesaikan pada tahun ini. Mengingat saat ini APBN hanya mampu membiayai 25% dari total 7 agenda pembangunan nasional 2020-2024, keberadaan blue bond bisa membantu pembiayaan ekonomi biru. Indonesia sebagai negara kepulauan besar bisa menerbitkan blue bond atau blue sukuk sebagai alternatif pendanaan ekonomi biru. Hal ini berkaca pada pengalaman negara pulau dan kepulauan seperti Fiji dan Seychelles yang telah menerbitkan blue bond. Menurut data dari UNEP 2018, dengan kondisi terumbu karang yang sehat, kita dapat menghasilkan manfaat ekonomi dengan nilai mencapai US$2,6 miliar bagi Indonesia. Hal ini harus menjadi salah satu pemicu kegiatan konservasi terumbu karang di Indonesia sehingga nilai potensial ini dapat menjadi kenyataan tanpa mengorbankan aset alam laut kita yang sangat kaya. Untuk itu program seperti COREMAP yang melestarikan terumbu karang penting untuk didukung melalui strategi penguatan kelembagaan, pengelolaan berbasis masyarakat, pengawasan dan penegakan hukum serta penyadaran masyarakat. Melihat komitmen tinggi dalam melestarikan terumbu karang, penting bagi kita untuk bersikap bijak terhadap lingkungan. Jangan sampai ekosistem terumbu karang hilang begitu saja seiring berjalannya waktu. Seperti tertulis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN 2025-2045, pada 2045 mendatang, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan, Indonesia akan semakin meneguhkan posisi sebagai negara maritim. Dalam rangka Hari Lingkungan Sedunia setiap 5 Juni mari kita jaga keanekaragam laut yang juga merupakan bagian dari lingkungan yang harus dilestarikan. Cara sederhana dalam melestarikan laut dan lingkungan adalah dengan berkontribusi menyebarkan informasi tentang keindahan keanekaragaman hayati bawah laut Indonesia. Hal ini juga dapat memberikan jaminan kepada anak cucu kita bahwa Indonesia memiliki kekayaan laut yang begitu besar dan mereka masih sempat menikmatinya tidak hanya melalui media sosial atau secara virtual saja. – Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk sektor ekologi maupun ekonomi. Manfaat dari terumbu karang yang langsung diperoleh oleh manusia adalah sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia untuk kebutuhan manfaat tidak langsung dari terumbu karang adalah sebagai sumber keanekaragaman hayati Dilansir dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, keberadaan terumbu karang di kawasan pesisir dilihar dari segi mitigasi bencana di Indonesia berfungsi sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan oleh gelombang dan ombak laut. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Bologna bersama The Nature Conservacy, US Geological Survey, Stanford University, dan University of California-Santa Cruz memaparkan peran terumbu karang terhadap pengurangan dan adaptasi risiko di kawasan Atlantik, Pasifik, dan Samudera Hindia. Baca juga Ahli Selamatkan Terumbu Karang di Pulau Sangiang Pakai PVC, Apa Itu? Dilansir dari National Geographic Indonesia, penelitian ini menyebutkan bahwa terumbu karang dapat memberikan perlindungan substansial terhadap bencana alam dengan mengurangi energi gelombang rata-rata 97 persen. Rataan karang dangkal yang pertama kali memecah ombak dapat mengurangi kekuatan ombak hingga 86 persen.“Terumbu karang dapat berfungsi sebagai lini pertahanan pertama dari terjangan ombak, badai, dan peningkatan permukaan laut,” ujar Michael Beck, salah satu peneliti. Penelitian Beck dan rekan-rekannya pun mengatakan, 200 juta orang di lebih dari 80 negara akan terancam jika terumbu karang tidak dilindungi. Kemudian, penelitian ini menyebutkan bahwa lebih dari 41 juta penduduk di Indonesia sangat bergantung terhadap terumbu karang. Baca juga Transplantasi Terumbu Karang dengan Pipa PVC, Bantu Kembalikan Ekosistem Laut Pulau Sangiang “Sebagai tempat bagi 16 persen terumbu karang dunia dan sekitar 590 spesies karang keras yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara, Indonesia memiliki peran penting dalam ekosistem laut dunia,” kata Gondan Renosari, Direktur Program Kelautan TNC Indonesia. Saat ini, keberadaan terumbu karang di Indonesia tengah terancam akibat ulah manusia, seperti pembangunan di wilayah pesisir hingga penangkapan ikan yang merusak. Menurut Gondan, penelitian ini seharusnya menjadi peringatan untuk lebih memperhatikan dan memprioritaskan pembangunan infrastruktur hijau. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Terumbu karang adalah beberapa ekosistem paling berharga di planet ini. Meskipun mereka hanya menutupi sekitar dari dasar laut, mereka adalah rumah bagi setidaknya seperempat dari semua spesies laut dan mendukung sekitar 4,000 spesies ikan dan 800 jenis karang. ref Namun, nilainya jauh melampaui keanekaragaman hayatinya, karena mereka menyediakan barang dan jasa yang tak terhitung jumlahnya bagi masyarakat pesisir yang bergantung padanya. Contoh layanan ini meliputi perikanan, pariwisata dan rekreasi, perlindungan garis pantai, dan sumber senyawa obat. ref Biologi Karang Karang adalah organisme hidup dalam filum Cnidaria. Ada dua jenis karang utama karang lunak dan karang batu juga disebut karang 'keras'. Karang berbatu dari ordo Scleractinia adalah karang yang terutama bertanggung jawab untuk pembentukan terumbu melalui produksi dan sekresi kalsium karbonat misalnya, CaCO3, atau batugamping. Kebanyakan karang pembentuk terumbu memiliki hubungan simbiosis dengan alga dinoflagellata fotosintesis yang disebut zooxanthellae atau Symbiodiniaceae, sebelumnya disebut sebagai Symbiodinium. Hubungan tersebut dianggap mutualistik, di mana karang menyediakan lingkungan yang dilindungi, karbon dioksida CO2 dan nutrisi nitrogen dan fosfor ke alga, dan alga pada gilirannya menyediakan oksigen O2 dan karbon ke karang melalui fotosintesis, yang merupakan 95% dari kebutuhan energi hewan karang. Koloni karang dianggap organisme modular karena mereka terdiri dari unit morfologi berulang, atau polip. Cara polip ini diatur menentukan bentuk pertumbuhan koloni karang yang berbeda, atau morfologi. Istilah deskriptif umum termasuk percabangan, kolumnar, masif, foliose, laminar, encrusting, dan hidup bebas. ref Banyak polip klon pada percabangan Porites koloni di Australia. Foto © Margaux Hein Karang dapat berkembang biak melalui reproduksi aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi melalui tunas, di mana polip karang membelah menjadi klon membentuk dua polip, dan fragmentasi, di mana potongan-potongan koloni karang pecah atau terlepas dan kemudian menetap di lokasi baru di terumbu dalam kondisi yang sesuai. Koloni karang baru dan unik secara genetik terbentuk melalui reproduksi seksual. Ada dua mode reproduksi seksual pemijahan siaran di mana koloni karang melepaskan sperma dan telur di dalam air dan merenung di mana pembuahan terjadi secara internal. Terumbu karang Terumbu karang modern dari Holosen-Antroposen ada di daerah tropis antara garis lintang 30 derajat Utara dan 30 derajat Selatan, dengan beberapa pengecualian. Karang umumnya terbatas pada daerah ini karena hubungan simbiosisnya dengan zooxanthellae fotosintesis memerlukan kondisi suhu, cahaya, dan salinitas tertentu. Wilayah biogeografis utama di mana terumbu karang berada adalah di Samudra Atlantik, Australia, Samudra Hindia, Timur Tengah, Samudra Pasifik, dan Asia Tenggara. ref Ada empat jenis terumbu karang Terumbu tepi yang tumbuh di dekat garis pantai dan merupakan yang termuda dalam perkembangan Terumbu penghalang yang dipisahkan dari garis pantai oleh badan air yang disebut laguna Terumbu karang tambalan bahwa merupakan terumbu terpisah dan terisolasi yang sering berada di antara terumbu tepi dan terumbu penghalang Atol yang terbentuk di terumbu laut yang mengelilingi pulau-pulau. Pulau ini dapat mereda di bawah permukaan seiring waktu meninggalkan cincin karang yang menutupi laguna tengah. Karang tepi di Suaka Ikan Portland Timur, Jamaika. Foto © Steve Schill/The Nature Conservancy Daerah yang berbeda dari terumbu karang dikategorikan ke dalam zona geomorfologi karena perbedaan cahaya, gelombang, suhu, dan sedimentasi. Zona-zona ini mungkin berbeda tergantung pada jenis terumbu misalnya, tepian, penghalang, dll. tetapi umumnya terdiri dari laguna, terumbu belakang, puncak terumbu, lereng terumbu, dan terumbu depan. Kumpulan komunitas biasanya bervariasi di zona terumbu yang berbeda dan di seluruh wilayah karena kondisi lingkungan yang berbeda dan kemampuan kompetitif spesies karang. Interaksi Biologis Ada banyak interaksi biologis dalam komunitas terumbu karang yang mempengaruhi kesehatan dan kebugaran karang termasuk kompetisi, herbivora, dan predasi yaitu, corallivory. Karena ruang fisik merupakan sumber pembatas utama pada terumbu, dan karang adalah organisme sesil, mereka bersaing dengan banyak organisme bentik lainnya, termasuk karang lain, ganggang, spons, hidrokoral atau 'karang api', dan karang lunak. Persaingan antara karang dan alga menjadi lebih umum dengan meningkatnya gangguan terhadap terumbu karang selama beberapa dekade terakhir. Populasi herbivora yang sehat dan beragam sangat penting dalam memediasi kompetisi alga karang. Ikan herbivora khususnya memainkan peran penting dalam ketahanan terumbu dengan membuka ruang untuk perekrutan karang dan mengurangi stres pada koloni karang yang ada. Organisme yang memangsa karang, disebut corallivores, mengkonsumsi jaringan karang, lendir, dan kerangka. Ini termasuk ikan dan invertebrata dari hampir setiap kelompok taksonomi, termasuk ikan, siput, cacing, dan kepiting. Kerusakan pada jaringan atau kerangka karang membutuhkan waktu dan energi bagi karang untuk beregenerasi dan pulih, sehingga mengakibatkan penurunan laju pertumbuhan karang, ref kemampuan reproduksi, ref atau peningkatan penyakit karang melalui vektor. ref Siput pemakan karang Coralliophila galea memakan karang elkhorn Karibia Acropora palmata, meninggalkan kerangka putih. Foto © Elizabeth Shaver Habitat Terhubung Terumbu karang sering diasosiasikan dengan padang lamun dan mangrove. Habitat ini dapat sangat terhubung, dan konektivitas ini dapat menjadi sangat penting dalam menjaga kesehatan fungsi terumbu karang. Padang lamun dapat ditemukan di karang belakang, laguna, dan lokasi terlindung. Mereka berinteraksi dengan terumbu dengan menerima dan menstabilkan sedimen, siklus nutrisi, dan menyediakan habitat pembibitan untuk beberapa spesies ikan dan invertebrata. ref Padang lamun juga dapat mengurangi tingkat penyakit karang. ref Mangrove ditemukan di garis pantai dan berinteraksi dengan terumbu karang dengan menstabilkan sedimen di darat, siklus nutrisi, dan menyediakan habitat pembibitan bagi organisme terumbu karang. Manfaat lain dari mangrove dan lamun termasuk penyangga dampak dari gelombang dan badai, ref bertindak sebagai penyerap karbon, dan mengurangi dampak dari pengasaman laut. ref Mangrove di Republik Dominika. Foto © Rachel Docherty/Flickr Creative Commons

dilihat dari jenisnya terumbu karang